Suhartiniblog
TUT WURI HANDAYANI ING NGARSO SUN TULODO

Jumat, 04 November 2011

Revolusi pendidikan

Revolusi pendidikan


Revolusi = perubahan, sudah saatnya revolusi untuk pendidikan di Indonesia. Karena sistem pendidikan di negara kita sangat payah, sangat lambat dan buruk. Sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun itu dulu berlakunya, sekarang tuntutannya adalah kerja. Lulusan SMA sekarang belum bisa apa-apa dari ilmu yang dipegroleh selama sekolah. Mayoritas lulusan SMA belum tahu ilmu yang mereka pelajari itu untuk apa ? sekarang mayoritas orang Indonesia hanya berfikir untuk mendapatkan kerja yang layak dan mapan haruslah kuliah atau minimal bergelar sarjana. Bagi orang yang mampu itu tidaklah apa-apa tapi bagi orang yang tidak mampu merupakan suatu penghambat yang tidak kecil. Mungkin ada beasiswa, tapi yang jadi persoalan apa besiswa itu cukup untuk semua siswa/mahasiswa yang tidak mampu diseluruh Indonesia ? jawabannya tentu saja tidak, “Lha bagamana lagi uangnya di korupsi terus”. Kalau mengandalkan utang luar negeri untuk beasiswa, apakah sebanding dengan SDM yang dihasilkan ? negara kita sudah terlalu banyak berhutang, aset-aset negara sudah banyak yang dijual untuk membayar utang negara. Dan akan lebih baik jika adanya beasiswa di barengi dengan sistem yang lebih baik, sehingga menghemat biaya pendidikan karena orang yang orientasinya kerja langsung dapat kerja setelah SMA tanpa harus melanjutkan ke perguruan tinggi.


Konsep untuk pendidikan kedepan haruslah dapat mencetak SDM yang tepat sesuai kemampuannya. Misal : Mulai kelas 3 SD sudah mulai ada program kekhususan untuk bidang tertentu seperti program kekhususan Matematika, IPA, IPS, Sastra, dll. Itu disesuaikan dengan salah satu diantara beberapa kriteria : Hobi, Minat, Bakat, Potensi si anak yang cenderung kemana. Sehingga, seorang anak yang berbakat dibidang Matematika dia bisa bersungguh-sungguh dan senang mempelajarinya yang bukan merupakan paksaan harus mempelajari Matematika. Mungkin dengan seperti anak SD juga dapat mempelajari pelajaran SMP atau bahkan SMA. Jadi mulai dari SD sampai SMA anak tersebut benar-benar ahli Matematika, dan si anak paham betul menggunakan ilmu yang dia peroleh, dan lulusan perguruan tinggi bukan pada kerja orientasinya tetapi pada penemuan-penemuan baru.

Bukan sistem pendidikan seperti sekarang yang SD sampai SMA kenyataan targetnya hanya bisa membaca, menulis, berhitung. Jika SMP dan SMA semua pelajaran diajarkan tentu saja siswa bingung dan tertekan, karena setiap guru MAPEL mengharuskan siswanya untuk dapat nilai tertentu untuk dapat lulus . oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa negeri ini yang mengaku cinta bangsa dan negara harus memperjuangkan nasib masa depan bangsa dan negara kita yaitu harus adanya perubahan terhadap sistem pendidikan yang ada untuk menurunkan dan meniadakan SDM yang rendah dengan berlandaskan Pancasila, dengan tidak mengesampingkan moral anak bangsa yang katanya sebagai penerus bangsa.

Kita harus optimis dengan Revolusi Pendidikan ini akan berhasil. Kita harus menggugah semangat Mahasiswa, pemerintah, dan seluruh warga Indonesia dengan melekatkan semangat Revolusi didalam hati.


0 komentar:

Posting Komentar